- Misteri “Wanita yang Berteriak”
- Teknologi baru, pengungkapan baru
- Sekilas tentang perdagangan pemakaman
- Lebih dari sekadar teriakan, sebuah warisan
Ikuti Patricia Alegsa di Pinterest!
Misteri “Wanita yang Berteriak”
Imagina bertemu dengan sebuah mumi yang tampaknya terjebak dalam jeritan abadi. Ini terdengar seperti sesuatu yang diambil dari film horor, bukan?
Namun ini adalah kasus menarik dari “Wanita yang Berteriak”, sebuah mumi berusia 3.500 tahun yang telah membingungkan para egyptolog selama beberapa dekade.
Figur misterius ini tidak hanya menantang ide-ide kita tentang mumifikasi, tetapi juga bisa membantu kita memecahkan sebuah teka-teki kuno.
Siapa sebenarnya dia dan apa yang terjadi padanya?
Teknologi baru, pengungkapan baru
Un grupo de peneliti, dipimpin oleh profesor Sahar Saleem, telah menggunakan teknologi mutakhir, seperti tomografi komputer dan spektroskopi inframerah, untuk mengungkap rahasia dari momia ini.
Berkat metode ini, mereka telah menemukan bahwa posisi dengan mulut terbuka bisa jadi merupakan hasil dari kejang mayat. Ini mengubah total narasi, karena sebelumnya dianggap sebagai tanda dari proses mumifikasi yang buruk.
Wow, sebuah perubahan yang tak terduga!
Selain itu, analisis ini mengungkapkan bahwa wanita tersebut berusia sekitar 48 tahun pada saat kematiannya dan menderita berbagai kondisi kesehatan. Namun yang paling mengejutkan adalah penemuan bahwa tidak ada sayatan yang dilakukan untuk membalsem.
Dengan kata lain, organ dalamnya tetap utuh, menantang praktik umum pada masa itu.
Apakah kamu membayangkan apa arti ini bagi pemahaman kita tentang proses mumifikasi di Mesir kuno?
Sekilas tentang perdagangan pemakaman
Lo que realmente me fascina de este descubrimiento es cómo muestra la sofisticación del comercio en el antiguo Egipto.
Analisis mengungkapkan bahwa “Wanita yang berteriak” dibalsem dengan juniper dan kemenyan, bahan mewah yang diimpor dari daerah jauh.
Ini tidak hanya menyoroti kekayaan dan status sosial wanita tersebut, tetapi juga memberi kita sekilas tentang praktik pemakaman pada masa itu.
Orang Mesir tahu bagaimana memberikan perpisahan yang layak!
Penggunaan bahan-bahan ini bukan hanya untuk aroma; mereka berfungsi sebagai pengawet, membantu menjaga keawetan tubuh. Jadi, sementara kamu berpikir bahwa momifikasi hanyalah urusan membungkus dan menyegel, kejutan! Ada seluruh proses kimia di balik ini.
Lebih dari sekadar teriakan, sebuah warisan
La “Wanita yang Berteriak” bukan hanya kasus terpisah. Rambutnya yang diwarnai dengan henna dan enebro, dipadukan dengan wig yang dibuat dari pohon kurma, menunjukkan bahwa keinginan akan kecantikan dan usia muda sama pentingnya pada masa itu seperti sekarang ini.
Perhatian terhadap detail dalam penampilannya mengungkapkan banyak tentang nilai-nilai budaya masyarakat Mesir.
Sampai tahun 1998, mumi ini tetap berada di Sekolah Kedokteran Kasr Al Ainy di Kairo, di mana banyak studi dilakukan tentangnya. Saat ini, warisannya tetap hidup, dipamerkan di Museum Metropolitan di New York.
Ketika kamu memikirkan tentang “Wanita yang Berteriak”, ingatlah bahwa kisahnya melampaui ekspresi wajahnya yang misterius. Ini adalah pengingat tentang kompleksitas budaya yang kaya dan mempesona.
Jadi, apa pendapatmu? Apakah kamu merasa bahwa Mesir kuno memiliki lebih banyak rahasia daripada yang kita pikirkan? Beri tahu saya ide-ide kamu!
Berlangganan horoskop mingguan gratis
Aquarius Aries Capricorn Gemini Kanker Leo Libra Pisces Sagitarius Scorpio Taurus Virgo