Pertanyaan yang diajukan selama wawancara mencakup tingkat kepuasan dengan kehidupan seksual serta frekuensi pertemuan dalam tiga bulan terakhir, selain pernyataan tentang persepsi diri sendiri. Hasil menunjukkan bahwa harga diri yang tinggi berkorelasi kuat dengan kehidupan seksual yang aktif.
Salah satu temuan paling menarik dari studi ini adalah bahwa kepuasan seksual memainkan peran penting dalam pengembangan harga diri.
Tim peneliti menyimpulkan bahwa cara seseorang memenuhi keinginan seksualnya lebih relevan untuk penerimaan dirinya daripada frekuensi pertemuan seksualnya. Ini menunjukkan bahwa kualitas dan persepsi intimasi adalah faktor penentu dalam bagaimana seseorang merasa tentang dirinya sendiri.
Para penulis berargumen bahwa merasa aman dalam intimasi memungkinkan orang untuk mengekspresikan kebutuhan dan keinginan seksual mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan harga diri mereka. Kepuasan seksual menjadi, oleh karena itu, pilar dasar untuk kesejahteraan emosional dan psikologis.
Perbedaan dalam persepsi berdasarkan usia dan jenis kelamin
Studi ini juga mengungkapkan bahwa tidak semua kelompok demografis mengalami koneksi ini dengan cara yang sama. Wanita dan orang-orang yang lebih tua menunjukkan korelasi yang lebih kuat antara harga diri dan kesejahteraan seksual dibandingkan dengan pria dan yang lebih muda.
Ini menunjukkan bahwa pengalaman hidup dan harapan sosial dapat mempengaruhi bagaimana harga diri dan kepuasan seksual saling berhubungan di berbagai tahap kehidupan.
Sebagai kesimpulan, studi yang diterbitkan dalam Bulletin Psikologi Kepribadian dan Sosial memberikan wawasan berharga tentang interaksi antara harga diri dan kehidupan seksual, menekankan pentingnya kepuasan seksual sebagai faktor penentu utama kesejahteraan pribadi. Kesimpulan ini mengundang penelitian lebih lanjut di area ini untuk terus mengeksplorasi bagaimana meningkatkan harga diri dan, sebagai akibatnya, kualitas kehidupan seksual individu.