Menurut perkiraan terbaru, sekitar 280 juta orang mengalami masalah ini, yang merupakan peningkatan yang signifikan sebesar 18% dalam dekade terakhir.
Secara tradisional, pengobatan depresi didasarkan pada pemberian obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya. Namun, alternatif terapi baru telah muncul, menawarkan harapan bagi mereka yang belum menemukan kelegaan dalam metode konvensional.
Strategi efektif untuk meningkatkan depresi Inovasi tDCS di Rumah
Sebuah studi yang dilakukan oleh King’s College London telah mengeksplorasi bentuk stimulasi otak non-invasif yang dikenal sebagai stimulasi transkranial dengan arus langsung (tDCS). Teknik ini dapat dilakukan sendiri di rumah menggunakan perangkat yang mirip dengan topi renang.
tDCS menerapkan arus listrik yang lembut melalui elektroda yang terletak di kulit kepala, merangsang area otak yang terkait dengan regulasi suasana hati.
Studi ini, yang diterbitkan di
Nature Medicine, menunjukkan bahwa peserta yang menggunakan perawatan ini selama 10 minggu mengalami perbaikan yang signifikan dalam gejala depresi mereka.
Partisipan yang menerima stimulasi aktif dengan tDCS menunjukkan hampir dua kali lipat kemungkinan untuk mencapai remisi gejala mereka dibandingkan dengan kelompok kontrol, mencapai tingkat remisi sebesar 44,9%.
Terobosan ini menunjukkan bahwa tDCS bisa menjadi pengobatan lini pertama untuk depresi, terutama bagi mereka yang tidak merespons pengobatan konvensional.
Menuju Masa Depan yang Dipersonalisasi
Meskipun hasilnya menggembirakan, tidak semua pasien merespons dengan cara yang sama terhadap tDCS. Penelitian di masa depan akan berfokus pada pemahaman mengapa pengobatan ini efektif untuk beberapa orang dan tidak untuk yang lain, dengan tujuan untuk mempersonalisasi dosis dan mengoptimalkan hasilnya.
Kemungkinan bagi setiap individu untuk menerima pengobatan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka membuka jalan baru dalam penanganan depresi.
Para ahli percaya bahwa, dengan lebih banyak penelitian, tDCS akan menjadi alat yang berharga dalam praktik klinis, menawarkan secercah harapan bagi mereka yang berjuang melawan gangguan yang menantang ini.