- Kenaikan Layar dan Miopi: Sebuah Duo yang Tak Terduga
- Gaya Hidup yang Tidak Membantu
- Sebuah Masalah Global yang Meningkat
- Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Ikuti Patricia Alegsa di Pinterest!
Kenaikan Layar dan Miopi: Sebuah Duo yang Tak Terduga
Apakah kamu menyadari berapa lama kita menghabiskan waktu menatap layar? Selama pandemi, ini menjadi hampir seperti olahraga ekstrem. Kelas-kelas kosong dan perangkat elektronik menjadi guru-guru baru. Seiring dengan itu, para ahli mulai mengangkat suara tentang fenomena yang tidak bisa diabaikan: peningkatan miopia yang mengkhawatirkan pada anak-anak. Apa yang sedang terjadi?
Miopia, kondisi di mana objek jauh terlihat seperti teka-teki kabur, telah meningkat pesat. Saat ini, sepertiga anak-anak sudah mengalaminya dan proyeksi menunjukkan bahwa pada tahun 2050, lebih dari setengah populasi dunia mungkin menghadapi tantangan visual ini. Bisakah kamu membayangkan dunia di mana sebagian besar orang memakai kacamata? Itu akan seperti konvensi kacamata di setiap sudut!
Gaya Hidup yang Tidak Membantu
Tidak hanya masalah kurangnya aktivitas fisik. Pandemi telah memperburuk gaya hidup yang tidak aktif. Anak-anak tidak hanya terkurung di rumah, tetapi juga melihat layar dari jarak dekat selama berjam-jam. Studi telah menunjukkan bahwa waktu di luar ruangan sangat penting. Faktanya, para ahli menyarankan agar setidaknya dua jam sehari untuk aktivitas di luar dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan penglihatan.
Bayangkan anak-anak berlari dan bermain di luar ruangan daripada terjebak di dalam rumah? Itu akan seperti kembali ke masa kanak-kanak tahun 90-an. Namun, di banyak tempat, terutama di Asia Timur, sistem pendidikan dan tekanan sekolah telah membatasi kesempatan tersebut. Di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, angka miopia mencapai angka yang mengkhawatirkan, sementara di negara-negara seperti Paraguay dan Uganda, masalah ini hampir tidak muncul.
Sebuah Masalah Global yang Meningkat
La miopia tidak hanya memengaruhi anak-anak, tetapi juga telah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa pada tahun 2050, jumlah kasus miopia di antara anak-anak dan remaja bisa melebihi 740 juta. Ini berarti bahwa jika kita tidak bertindak sekarang, kita bisa menghadapi epidemi penglihatan.
Dan yang lebih buruk, hipermetropia, yang tampaknya mengintai. Sementara miopia menyulitkan melihat dari jauh, hipermetropia membuat objek dekat menjadi tantangan. Kedua kondisi ini disebabkan oleh kelengkungan abnormal kornea, tetapi, apakah kita benar-benar membutuhkan lebih banyak masalah penglihatan di dunia?
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Es saatnya bertindak. Dokter mata menyarankan untuk membatasi waktu penggunaan perangkat elektronik dan mendorong istirahat yang teratur. Aturan 20-20-20 adalah praktik yang baik: setiap 20 menit, lihat sesuatu yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik. Ayo lihat apakah kamu bisa melakukannya tanpa curang!
Untuk anak-anak yang sudah menunjukkan tanda-tanda miopia, ada lensa khusus yang dapat membantu memperlambat perkembangannya. Namun, tidak semua orang memiliki akses ke pengobatan ini, yang menimbulkan ketidaksetaraan yang mengkhawatirkan.
Singkatnya, peningkatan miopia adalah pengingat bahwa tindakan sehari-hari kita penting. Dari mendorong aktivitas di luar ruangan hingga membatasi waktu layar, setiap perubahan kecil dapat membuat perbedaan. Jadi, bagaimana jika kita mengatur jalan-jalan ke taman akhir pekan ini? Mari berikan mata kita istirahat yang layak!
Berlangganan horoskop mingguan gratis
Aquarius Aries Capricorn Gemini Kanker Leo Libra Pisces Sagitarius Scorpio Taurus Virgo