- Cuaca dan Otak Kita: Sebuah Cinta yang Rumit
- Pengalaman: Penghitung Waktu yang Sebenarnya
- Mengapa Kebosanan adalah Villain Waktu?
- Bagaimana Kamu Bisa Membuat Waktu Terbang?
Ikuti Patricia Alegsa di Pinterest!
Cuaca dan Otak Kita: Sebuah Cinta yang Rumit
Waktu telah memikat pikiran manusia sejak dulu. Dari jam matahari kuno hingga gadget digital modern, umat manusia telah mencari cara untuk mengukurnya.
Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa terkadang waktu berlalu begitu cepat dan di lain waktu terasa lambat seperti kura-kura dalam mode "slow motion"? Persepsi itu tergantung, seringkali, pada apa yang kita lakukan.
Sebuah studi baru dari Universitas Nevada, Las Vegas, menyarankan bahwa otak kita tidak berfungsi sebagai jam internal, melainkan lebih sebagai penghitung pengalaman.
Ya, benar! Otak kita mencatat aktivitas yang kita lakukan dan, berdasarkan itu, memutuskan apakah waktu berlalu cepat atau terhenti.
Pengalaman: Penghitung Waktu yang Sebenarnya
Los investigadores descubrieron que, al hacer más actividades, el cerebro percibe que el tiempo pasa más rápido. James Hyman, profesor de psicología y autor principal del estudio, lo explica de manera sencilla:
"Ketika kita merasa bosan, waktu tampak berjalan lambat; tetapi ketika kita sibuk, setiap aktivitas yang kita lakukan membuat otak kita bergerak maju".
Jadi, jika kamu pernah merasa bahwa hari yang penuh tugas mengalir di antara jari-jarimu, sekarang kamu memiliki penjelasan.
Selama penelitian, beberapa tikus diminta untuk menggunakan hidung mereka untuk menjawab sinyal 200 kali. Ya, hewan pengerat kecil ini menjadi protagonis dalam perlombaan melawan waktu.
Para ilmuwan mencatat bahwa aktivitas otak bervariasi tergantung pada berapa kali tindakan itu diulang.
Bayangkan jika alih-alih tikus, itu adalah orang-orang yang melakukan tugas sehari-hari? Kantor akan menjadi tontonan nyata neuron yang beraksi!
Ketika kita terjebak dalam aktivitas monoton, seperti menonton film yang tidak kita suka, otak melambat dan, akibatnya, waktu tampak membentang. Tetapi sebaliknya, ketika ada gerakan dan kesenangan, segalanya berubah.
Bayangkan dua pekerja di sebuah pabrik! Satu menyelesaikan tugasnya dalam 30 menit dan yang lainnya dalam 90. Keduanya mungkin bekerja dengan intensitas yang sama, tetapi persepsi mereka tentang waktu bisa sangat berbeda.
Ini membawa kita untuk bertanya: berapa kali Anda melihat jam berharap hari kerja segera berakhir?
Sementara itu, saya sarankan Anda membaca:
metode untuk mengatasi stres dalam kehidupan modern Bagaimana Kamu Bisa Membuat Waktu Terbang?
Si waktu terasa cepat saat kita sibuk, lalu, bagaimana kamu bisa memanfaatkan ini dalam kehidupan sehari-hari? Hyman menyarankan bahwa jika kamu merasa terbebani, kurangi ritme. Jika kamu merasa bosan, tambahkan aktivitas. Ini berarti kamu bisa mengendalikan persepsimu tentang waktu.
Jadi, lain kali saat kamu merasa waktu berhenti, cobalah untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Mungkin menari sedikit atau belajar resep baru!
Temuan dari studi ini tidak hanya menarik, tetapi juga menawarkan perspektif tentang bagaimana pengalaman sehari-hari kita mempengaruhi persepsi kita tentang waktu. Mungkin kita tidak bisa menghentikan waktu, tetapi setidaknya kita bisa belajar untuk menikmati lebih banyak.
Siap untuk menerapkannya? Ayo!
Berlangganan horoskop mingguan gratis
Aquarius Aries Capricorn Gemini Kanker Leo Libra Pisces Sagitarius Scorpio Taurus Virgo