¿Pernahkah kamu bertanya-tanya berapa lama waktu yang kamu habiskan di kamar mandi dengan ponsel di tangan? Apa yang dimulai sebagai kunjungan cepat bisa berubah menjadi maraton meme dan obrolan.
Otot-otot itu, yang seharusnya lebih kencang daripada senar gitar, bisa mulai mengendur jika tidak dirawat dengan baik. Siapa yang menyangka bahwa momen yang begitu pribadi bisa berubah menjadi drama medis?
Takhta, gravitasi, dan pembuluh darahmu
Saya akan memberi tahu Anda sebuah rahasia: tempat duduk toilet tidak seperti kursi biasa. Posisi yang kita adopsi di sana tidaklah ramah untuk tubuh kita. Gravitasi memainkan perannya, memberikan tekanan pada pembuluh darah di daerah anorektal.
Bayangkan sebuah katup yang hanya membiarkan air mengalir dalam satu arah. Begitu, darah mengalir ke daerah tersebut, tetapi tidak keluar dengan mudah. Hasilnya: pembuluh darah bengkak dan risiko wasir meningkat.
Selain itu, posisi di toilet menjaga dasar panggul tetap tegang. Jika ini tidak diperbaiki, Anda bisa menghadapi prolaps rektal.
Apa itu? Pada dasarnya, itu terjadi ketika usus memutuskan ingin melihat dunia luar lebih sering dari yang seharusnya. Tidak terdengar menyenangkan, bukan?
Langkah-langkah untuk menghindari bencana di kamar mandi
Apa cara terbaik untuk menghindari ketidaknyamanan ini? Batasi waktu Anda di toilet. Ucapkan selamat tinggal pada gangguan! Telepon, buku, dan majalah adalah musuh dari pelarian cepat. Masuklah ke toilet tanpa harapan untuk tinggal di sana. Jadikan toilet sebagai tempat yang membosankan. Jika Anda tidak tetap terhibur, Anda tidak akan ingin tinggal terlalu lama.
Diet dan olahraga juga merupakan sekutu Anda dalam perjuangan ini. Serat dan air seperti duo dinamis untuk transit usus. Akademi Nasional Kedokteran Amerika Serikat menyarankan untuk minum antara 2,7 dan 3,7 liter air per hari. Dan untuk serat, jadilah kreatif dengan buah dan sayuran! Selain itu, jalan-jalan setiap hari mungkin adalah apa yang Anda butuhkan untuk menjaga semuanya tetap bergerak.
Ketika kamar mandi menjadi gejala
Si waktu yang lama di kamar mandi menjadi rutinitas, itu bisa lebih dari sekadar kebiasaan. Itu bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius. Dari sembelit kronis hingga kondisi seperti sindrom iritasi usus atau penyakit Crohn, sangat penting untuk memperhatikan tanda-tanda ini.
Asosiasi Kanker Amerika telah mengamati peningkatan dalam diagnosis kanker kolorektal di antara orang-orang yang berusia di bawah 55 tahun sejak tahun 90-an. Pesan ini jelas: jangan abaikan gejala-gejalanya. Jika Anda mengalami sembelit atau perlu tinggal di kamar mandi lebih lama dari biasanya selama lebih dari tiga minggu, kunjungilah dokter.
Sebuah diagnosis dini bisa menjadi kunci untuk perawatan yang berhasil. Jadi, mengapa tidak memberi tubuh Anda sedikit kebaikan dan menjaga kunjungan ke kamar mandi tetap singkat dan sehat?