- Penambahan Global Infeksi COVID-19
- Dampak COVID-19: Masalah yang Persisten
- Penelitian dan Pemahaman tentang COVID Berkepanjangan
- Kebutuhan untuk Pengawasan Berkelanjutan
Ikuti Patricia Alegsa di Pinterest!
Penambahan Global Infeksi COVID-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini menunjukkan peningkatan kasus COVID-19 di seluruh dunia.
“Virus COVID-19 belum pergi dan data dari 84 negara menunjukkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir kasus terkonfirmasi telah meningkat di dunia,” kata Maria Van Kerkhove, direktur Pencegahan dan Persiapan untuk Epidemi dan Pandemi dari
WHO di Jenewa.
Peningkatan dalam sirkulasi virus ini tidak hanya menimbulkan risiko infeksi yang segera, tetapi juga meningkatkan kemungkinan mutasi yang dapat membuat virus menjadi lebih parah.
Vaksin COVID-19 melindungi jantung
Dampak COVID-19: Masalah yang Persisten
Setelah lebih dari empat tahun sejak pandemi diumumkan, para peneliti semakin khawatir tentang COVID yang berkepanjangan, juga dikenal sebagai COVID persisten.
Kondisi ini merujuk pada serangkaian gejala yang bertahan pada beberapa orang setelah mereka telah mengatasi infeksi awal oleh SARS-CoV-2.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, lebih dari 200 gejala telah dikaitkan dengan COVID yang berkepanjangan, termasuk kelelahan ekstrem, masalah pernapasan, dan kesulitan kognitif.
Sebuah studi terbaru yang dipesan oleh Administrasi Jaminan Sosial meneliti efek COVID yang berkepanjangan terhadap kesehatan dan menyimpulkan bahwa itu dapat menyebabkan masalah signifikan yang memengaruhi baik orang dewasa maupun anak-anak, bahkan mereka yang telah mengalami bentuk ringan dari penyakit tersebut.
Gejala seperti sesak napas dan disfungsi kognitif dapat secara drastis mengurangi kualitas hidup dan kemampuan fungsional para penyintas.
Penelitian dan Pemahaman tentang COVID Berkepanjangan
Besarnya COVID berkepanjangan telah menghasilkan lebih dari 24.000 publikasi ilmiah, menjadikannya salah satu kondisi kesehatan yang paling banyak diteliti dalam sejarah terbaru.
Menurut dokter Ziyad Al-Aly, epidemiolog klinis dari Universitas Washington, COVID berkepanjangan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan neurologis dan kardiovaskular.
Meskipun sebagian besar orang pulih sepenuhnya dari COVID-19, diperkirakan antara 10% hingga 20% mengalami efek jangka menengah dan panjang.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa risiko mengembangkan COVID berkepanjangan telah menurun sepanjang pandemi, berkat vaksinasi dan mutasi virus. Namun, dampak dari COVID berkepanjangan tetap signifikan, mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Kebutuhan untuk Pengawasan Berkelanjutan
Peringatan dari dokter Al-Aly sangat jelas: “Bahkan setelah tiga tahun, mungkin kamu telah melupakan COVID-19, tetapi COVID tidak melupakanmu”. Ini menekankan pentingnya pemantauan yang terus-menerus dan pengawasan kesehatan orang-orang yang telah menderita COVID-19.
Meski banyak orang mungkin merasa aman setelah pulih dari infeksi, sangat penting untuk tetap waspada terhadap kemungkinan virus terus menyebabkan efek negatif pada tubuh dalam jangka panjang.
Komunitas medis dan para peneliti harus terus bekerja untuk memahami lebih baik tentang COVID berkepanjangan dan implikasinya terhadap kesehatan masyarakat global.
Berlangganan horoskop mingguan gratis
Aquarius Aries Capricorn Gemini Kanker Leo Libra Pisces Sagitarius Scorpio Taurus Virgo